Simak Potensi AS Kekurangan Energi, Semoga RI Menang Gugatan WTO

16 Sep 2022

Updates

Simak Potensi AS Kekurangan Energi, Semoga RI Menang Gugatan WTO

Domestik


Kebijakan Indonesia yang melarang ekspor nikel sejak 2020 lalu menjadi salah satu pemicu kelangkaan Nikel. Sehinggal harga nikel di pasaran global naik signifikan. Indonesia pun kini sedang menghadapi gugatan di WTO. Indonesia terancam kalah gugatan di World Trade Organization (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel. Jika nantinya Indonesia memang kalah, dampaknya tidak hanya dirasakan Indonesia tetapi juga pasar global, aliran ekspor bijih nikel mungkin akan kembali mengalir dimulai ke Eropa. Indonesia pun akan mendapat uang dari transaksi ekspor tersebut. Dengan pasokan ke dunia kembali bertambah, harga nikel tentunya bisa merosot.


Krisis energi yang melanda Eropa akibat pembatasan Rusia membuat batubara Indonesia ramai dipesan Eropa apalagi di musim dingin ini. Namun supply yang dikirimkan banyak yang belum sesuai dengan kriteria yang diminta negara Eropa sehingga perlu adanya quality control yang lebih baik di Indonesia.


Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (15/9/2022), di mana investor kembali bersikap positif setelah sehari sebelumnya mereka bersikap pesimis.


Internasional


Demonstrasi besar-besaran di AS oleh serikat pekerja kereta api membuat AS terancam kekurangan energi terutama di wilayah pantai timur. Negara bagian timur laut bergantung pengiriman bahan bakarnya pada kereta api, mulai dari minyak, gas, dan produk bahan bakar lain. Kurangnya pipa menjadi penyebab.


Hubungan Rusia dan China semakin mesra, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan kini Angkatan Laut kedua negara akan mengadakan patroli bersama di Samudra Pasifik. Kemhan mengatakan kru dari kedua belah pihak melakukan manuver taktis bersama dan melakukan latihan yang melibatkan artileri dan helikopter.


Dari AS, Pada hari Kamis, penjualan ritel dan klaim pengangguran awal menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diharapkan. Data manufaktur juga menunjukkan ekonomi yang melambat. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3.00% - 3.25% adalah 74%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bp menjadi 3.25% - 3.50% adalah 26%.


Download selengkapnya Daily Update dan Kinerja Reksa Dana di sini

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima