Waspada Super Thursday, Ramai-ramai Suku Bunga Naik

Domestik

Pekan ini akan ada Super Thursday dimana pasar akan dihadapkan pada dua kebijakan dari luar (The Fed) maupun domestik Rapat Dewan Gubernur. Oleh karena itu harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup melemah pada perdagangan Senin (19/9/2022).
Banyak analis yang memperkirakan inflasi Indonesia pada akhir tahun akan mencapai angka 6.5 - 7% secara tahunan dan menaikkan rata-rata setahun penuh ke 5.0%. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga bisa terpangkas sampai dengan 0.33 ppt. Biang utamanya adalah kenaikan harga BBM dan berkurangnya daya beli masyarakat.

Walaupun IHSG ditutup menguat 0.37%, para pelaku pasar tetap harus waspada karena sentimen pekan ini banyak tertekan dengan isu kenaikan suku bunga dari berbagai negara.

Internasional

Pada beberapa pekan sebelumnya pasar terlihat sumringah Inflasi tampaknya telah mencapai puncak dan The Fed dapat segera mengakhiri pengetatan agresifnya. Namun hal tersebut berubah setelah angka inflasi terbaru jauh dari yang diharapkan sehingga investor mulai melego saham di tengah kekhawatiran bank sentral akan bertindak terlalu jauh dan mengarahkan ekonomi ke jurang resesi. Saat ini fokus utama tertuju pada pengumuman arah kebijakan moneter AS.

Selain itu, investor juga tetap mengamati panduan tentang pendapatan perusahaan sebelum musim pelaporan berikutnya dimulai pada bulan Oktober.

Tak hanya AS dan Indonesia yang akan menentukan kebijakan moneternya, tapi beberapa negara lain seperti Swiss, Inggris dan Jeoang juga akan mengumumkan arah kebijakan pada pekan ini. Semuanya di perkirakan akan menaikan suku bunga, sikap agresif bank sentral di sebagian besar negara ini masih akan dilakukan hingga inflasi dinilai sudah benarbenar melandai atau mendekati target yang ditetapkan.

Kegelapan akan melanda Eropa akibat krisis energi yang masih berlanjut dan mungkin akan lama usai.

Download selengkapnya Daily Update dan Kinerja Reksa Dana di sini